Sabtu, 14 Desember 2013

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatannya. Keberadaan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah membawa era baru perkembangan dunia pendidikan kita, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sember daya manusia yang menentukan keberhasilan dunia pendidikan Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih disebabkan masih tertinggalnya sumber daya manusia kita untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan tersebut.
Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem yang memproduksi informasi yang berguna bagi upaya atau kegiatan manajemen. Sistem tersebut terdiri atas beberapa komponen. Komponen pertama adalah manusia. Sistem informasi manajemen meminta adanya seseorang yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi yang berguna. Komponen kedua adalah perlengkapan. Perlengkapan dalam sistem informasi manajemen berbentuk perangkat lunak dan perangkat keras.[1]
Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang diperlukan sistem informasi dan teknologi informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendukung, tetapi lebih sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global. Sistem pendidikan kita telah berusaha untuk melakukan perbaikan yang mendasar, misalnya melalui tiga bentuk kebijakan pemerintah. Pertama, meningkatkan ketentuan wajib belajar 6 ke 9 tahun. Kedua, mengarahkan pendidikan kita agar lebih relevan dengan perkembangan industri dan teknologi informasi. Ketiga, mendorong pendidikan sekolah menengah untuk lebih menyiapkan tenaga terampil sehingga lulusannya tidak memandang perguruan tinggi sebagai satu-satunya alternative pilihan masa depan.

  1. Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
2.      Bagaimana Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
3.      Bagaimana Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
4.      Bagaimana cara Teknologi Informasi Untuk Mendorong Keunggulan Bersaing Lembaga Pendidikan?
5.      Bagaimana Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
6.      Bagaimana Proses penggunaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan?
  1. Tujuan Pembahasan Masalah
1.      Untuk mengetahui Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
2.      Untuk mengetahui Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
3.      Untuk mengetahui Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
4.      Untuk mengetahui Teknologi Informasi Untuk Mendorong Keunggulan Bersaing Lembaga Pendidikan.
5.      Untuk mengetahui Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
6.      Untuk mengetahui Proses penggunaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan.
  1. Batasan Masalah
Dalam makalah ini, Kami membatasi pembahasan hanya mengenai konsep dasar, pengertian, cakupan Sisten Informasi Manajemen Pendidikan, teknologi informasi untuk mendorong keunggulan bersaing lembaga pendidikan, proses pengembangan dan penggunaan Sisten Informasi Manajemen Pendidikan dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan. Dengan demikian Kami berharap pembahasan kami terfokus pada tema tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

  1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya, beraoa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang. [2]
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu,sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.[3]
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.[4]
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap merupakan suatu kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting ini ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu tidak ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi itu. Dikatakannya informasi sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.[5]
  1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Gordon B. Davis (1995), bahwa sistem informasi manajemen meruapakan sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.[6]
Soetedjo Moeljodihardjo (1992), sistem informasi manajemen yaitu suatu metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan pengendalian.[7]
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditegaskan bahwa sistem informasi manajemen itu merupakan sebuah sistem yang memproduksi informasi yang berguna bagi upaya atau kegiatan manajemen. Sistem tersebut terdiri atas beberapa komponen. Komponen pertama adalah manusia. Sistem informasi manajemen meminta adanya seseorang yang mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi yang berguna. Komponen kedua adalah perlengkapan. Perlengkapan dalam sistem informasi manajemen berbentuk perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dalam sistem informasi manajemen berupa proses, prosedur, atau petunjuk-petunjuk pengolahan data mentah menjadi informasi yang berguna. Sementara perangkat kerasnya berupa peralatan atau mesin (seperti computer dan kalkulator) yang digunakan untuk mengolah data menjadi informasi.[8]
Sistem informasi manajemen pendidikan saat ini baru sebatas wacana, diharapkan pada waktu yang tidak terlalu lama sistem informasi manajemen pendidikan ini tidak sebatas wacana tetapi suda mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk menerapkan sistem informasi manajemen pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan perangkat computer yang sudah semakin canggih.[9]
  1. Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Back-office :
  1. Koneksi dan setting, Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.
  2. Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.
  3. Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
  4. Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
  5. Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
  6. Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
  7. Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
  8. Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal, pencarian dan pencetakan.[10]
  1. Teknologi Informasi Untuk Mendorong Keunggulan Bersaing Lembaga Pendidikan
Banyak pendapat mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan salah satu senjata pesaing. Hal ini tidak perlu diragukan lagi karena saat ini teknologi informasi telah menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktifitas operasional lembaga pendidikan, hampir di setiap lembaga pendidikan telah tampak fenomena bahwa yang menjadi kriteria pilihan masyarakat saat ini adalah lembaga pendidikan yang telah memiliki perangkat teknologi informasi sangat memadai dalam berbagai aktivitas operasional lembaga pendidikan tersebut.
Untuk mengidentifikasi daya saing lembaga pendidikan yang marketable dan sellable, ada beberapa kekuatan yang harus menjadi prioritas perhatian para pengambil kebijakan lembaga pendidikan karena adanya para pesaing lembaga pendidikan yang secara ofensif dan defensive menggunakan teknologi informasi. [11]
  1. Ancaman pertama biasanya datang dari para pesaing yang lama, yaitu kumpulan lembaga pendidikan yang menawarkan program pendidikan yang relative sama di mata masyarakat pengguna jas pendidikan. Secara prinsipil teknologi yang di jalankan terhadap program pendidikan yang sama ini bagaimana menciptakan program pendidikan yang harganya terjangkau, kualitasnya baik, dan disajikan tepat waktu, yang menjadi ancaman disini adalah jika para pesaing telah menggunakan teknologi informasi untuk menyajikan program pendidikan yang Cheaper, better, maupun Faster.
  2. Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant).
Datangnya pendatang baru dalam lembaga dunia pendidikan merupakan jenis ancaman kedua bagi setiap lembaga pendidikan. Dalm era globalisasi informasi lembaga pendidikan baru adalah lembaga pendidikan yang secara fisik datang dan berada pada lingkungan (lokal, regional, maupun nasional) lembaga pendidikan tersebuat berada di Negara lain dan kekuatan informasinya dapat menawarkan program pendidikan melalui jalur komunikasi internet. 
  1. Ancaman lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidi pengganti (threat of substitute educations service)
Ancaman ini datang dari kekuatan teknologi informasi untuk mencipatakan program pendidikan pengganti. 
  1. Kekuatan tawar-menawar Pemasok/masyarakatyang membutuhkan jasa pendidikan (bargaining power of suppliers)
Jika sebelumnya datang secara langsung dari para pesaing lembaga pendidikan yang bersangkutan, ancana keempat berasal dari komponen rekan yang merupakan pemasok. Dalam hal ini masyarakat calaon pengguna jasa pendidikan (calan siswa) atau calaon jasa penyaji pendidikan (Pendidik) berkempentingan untuk menciptakan jasa pendidikan yang berkualitas. Jika masyarakat tersebut memutuskan hubungan atau tidak memilih lagi lembaga pendidik tertentu maka lembaga pendidikan yang bersangkutan tidak akan surviv bahkan akan mengalami penuruna jumlah siswa. 
  1. Kekuatan tawar-menawar Pembeli (bargaining power of buyer)
Komponen ancaman berikutnya yaitu berasal dari (masyarakat) pengguna jasa pendidikan.[12]
  1. Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
  1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin.
  2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
  3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.[13]
Menurut Buford dan Bedein (1998) ada empat kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi manajemen, yaitu perencanaan, implementasi, dan penilaian. Perencanaan sistem informasi manajemen adalah pendeskripsian secara komprehensif tentang informasi manajemen yang merupakan penstrukturan database yang diperlukan, pendefinisian, alur informasi, dan penetapan laporan-laporan yang diperlukan. Implementasi mencakup kegiatan-kegiatan penyediaan fasilitas yang diperlukan, pengadaan peralatan pemrosesan data, serta penyiapan dan pelatihan tenaga. Sementara, penilaian adalah menetapkan keberhasilan sistem informasi manajemen dalam mencapai tujuan.[14]
  1. Proses penggunaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, organisasi pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut:  Pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap bagi seluruh stakeholders yang bergabung dalam bidang pendidikan.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan digunakan oleh penggunanya sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam inter-organizational information system sehingga organisasi pendidikan dapat berinteraksi dengan pihak berkepentingan (stakeholders). Nilai penting  Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah:
  1. Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information sistems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.
  2. Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat dan handal.
  3. Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih objektif dengan data pendukung yang lengkap.
  4. Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan efisien.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen Pendidikan sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan.[15]


BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan
Pertama,
Kedua,
Ketiga,
Keempat,
Kelima,
Keenam,

  1. Saran
1.      Untuk para pendidik sebaiknya lebih bisa mengenali berbagai macam perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi kualitas peserta didik.
2.      Untuk para calon pendidik sebaiknya selalu mampu mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sosial sehingga dapat mengenali berbagai macam hal yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik seiring dengan berkembangnya  zaman.
3.      Untuk peserta didik sebaiknya mampu meningkatkan pengetahuan yang mendukung perubahan positif  dalam proses pendidikan.



DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Pendidikan. 2005. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Fatah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. 2008. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. 2004. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Rochaety, Eti, Dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. 2005. Jakarta. PT Bumi Aksara.
Usman, Husaini. Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan. 2008. Jakarta. PT Bumi Aksara.


[1] Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2005, 84.
[2] Eti Rochaety,Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2005, 01.
[3] Ibid, 02.
[4] Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2008, 45.
[5] Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta, PT Rineka Cipta, 2004, 143.
[6] Eti Rochaety,Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan…,12.
[7] Ibid,.
[8] Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Pendidikan…, 84.
[9] Eti Rochaety,Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan…,13.
[11] Eti Rochaety,Dkk, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan…,17.
[12] Ibid, 19.
[13] Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2008, 602.
[14] Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen…, 85.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar