BAB II
PEMBAHASAN
ETIKA BERSALAM DALAM ISLAM
A.
PENGERTIAN
SALAM
Seperti
yang di kutip di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara bahasa salam
adalah damai.[1]
Sedangkan menurut istilah salam adalah suatu penghormatan kepada orang lain.
Menurut islam, salam adalah doa yang dipanjatkan untuk kesalamatan bagi yang
memberi salam maupun yang menjawab salam.
B.
LANDASAN
PERINTAH UNTUK BERSALAM
Bersalam
adalah sesuatu yang diperintahkan oleh Agama, salah satunya firman Allah yang
tertera pada Al Quran QS. An Nur ayat 27:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä
w
(#qè=äzôs?
$·?qãç/
uöxî öNà6Ï?qãç/ 4_®Lym (#qÝ¡ÎSù'tGó¡n@ (#qßJÏk=|¡è@ur #n?tã $ygÎ=÷dr& 4
öNä3Ï9ºs ×öyz öNä3©9 öNä3ª=yès9
crã©.xs?
ÇËÐÈ
Artinya: . Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan
memberi salam kepada penghuninya. yang demikian itu lebih baik bagimu, agar
kamu (selalu) ingat.[2]
Hadist
sebagai pendukung mengucapkan salam saat bertemu orang lain adalah hadist yang
diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim ( Muttafaqun ‘laihi ).
وعن عبدالله بن عمروبن العاص رضي الله عنهما انّ رجلا سأل
رسول الله صلّى الله عليه وسلّم ايّ الاسلام خير؟ قال: تطعم الطّعام وتقرأالسّلام
علىٰ من عرفت ومن لم تعرف، متفق عليه
Dari
‘Abdullah bin ‘Amr Al ‘Ash ra. Bahwasanya ada seseorang bertanya kepada
Rasullah SAW,”Bagaimankah Islam yang baik itu?” Beliau menjawab:”Yaitu kamu
memberi makanan, dan mengucapkan salam baik kepada orang yan telah kamu kenal
maupun orang yang belum kenal”. (riwayat Bukhari dan Muslim)[3]
Dan disambung hadist dari Abi Hurairah ra.
وعن ابي هريرةرضي الله عنه عن النّبي صلّى الله عليه وسلّم قال:لماّخلق الله تعالى ادم ص.م قال: اذهب فسلّم على اولئٰك
نفر من الملا ئكة جلوس فاستمع مايحيّونك،فانّهاتحيّتك وتحيّته ذرّيّتك،فقال:
السّلام عليكم، فقالوا: السّلام عليك ورحمة الله، فزادوه:ورحمة الله، متفق عليه
Dari Abu
Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: “ketika Allah Ta’ala menciptakan
Adam saw, Allah berfirman kepadanya: “ pergilah dan ucapkan salam kepada pra
malikat yang sedang duduk itu kemudian dengarkanlah jawaban mereka kepadamu,
karena sesungguhnya jawaban itu merupakan penghormatan kepadamu dan
penghormatan bagi anak cucumu”. Maka Adam mengucapkan salam:
“Assalamu’alaikum”. mereka menjawab :” assalamu’alaika wa rahmatullah:. Mereka
memberi tambahan dengan: “wa rahmatullah”. Muttaqun ‘alaih[4]
Rasul SAW juga pernah memberi nasehat kepada Sahabat Anas
bin Malik ra:
يابنيّ إذادخلت على أهلك فسلّم تكن بركة عليك وعلى أهل بيتك
“Hai anakku, jika kamu masuk rumah keluargamu, berikanlah
salam kepada penghuninya, sebab salam itu akan membawa keberkahan kepadamu dan
kepada penghuni rumah”. (Riwayat Imam Tirmidzi).
ارسلنى ابن عمرفى حاجة فقل : تعال حتى أودعك كماودعنى رسول الله صلّى الله عليه وسلّم وارسلنى فى حاجة له فقال:استودع الله دينك وامانتك وخواتيم عملك
Dari
Quza’ah, ia berkata: “Ibnu Umar Radhiyallahu anhu mengutusku untuk suatu
keperluan. Lalu ia berkata: ‘Kemarilah, aku akan mengucapkan selamat jalan
kepadamu, sebagaimana ucapan selamat tinggal Nabi Shallallahu Alaihi wa Salam
kepadaku ketika beliau mengutusku untuk suatu keperluan. Kemudian ia
mengucapkan:
“Aku menitipkan agamamu, amanatmu untuk segala
akhir perbuatanmu kepada Allah”.
Hadits kedua dari Abdullah AI-Khathami yang
menceritakan:
الحديث الثانى:عن عبد الله الخطمىّ قال:"كان
النبىّ صلّى الله عليه وسلّم اذاارادان يستودع الجيش قال:فذكره
“Adalah Rasulullah saw jika hendak meninggalkan tentaranya, bersabda: (kemudian rawi menyebutkan kalimat yang diucapkan oleh Nabi saw seperti pada hadits pertama). ”
“Adalah Rasulullah saw jika hendak meninggalkan tentaranya, bersabda: (kemudian rawi menyebutkan kalimat yang diucapkan oleh Nabi saw seperti pada hadits pertama). ”
Hadits ini diriwayatkan
oleh Abu Dawud dan Ibnu Sina di dalam “Amalul-Yaum Wal-Lailah” dengan sanad
yang shahih menurut Muslim.
Hadits ketiga, dari Abu
Hurairah yang memberitakan:
ان النبى صلّى الله عليه وسلّم اذااودع احداقال:فذكره
“Rasulullah saw jika
meninggalkan seseorang beliau bersabda: (sebagaimana kalimat pada hadits
pertama). ”
C. PROBLEMATIKA SALAM[5]
1. Hukum Salam
Telah
dipaparkan diatas mengenai landasan salam, lantas bagaiman hukum mengucapkan
salam dan menjawab salam. Para ulama bersatu pendapat, bahwa hukumnya adalah
sunah saja, teapi, mengenai hukum menjawab salamnya, mereka berbeda pendapat.
Sebagian berkata, bahwa menjawa salam itu hukumnya wajib, mengingat adanya
perintah Allah untuk menjawab salam dengan jawaban yang baik atau minimal sama
dengan salam yang diterima (An Nisa’:86). Sebagian ulam yang lain berkata,
bahwa hukumya menjwab salam hukumnya juga sunah, karena mengucapkan salam
adalah sunah. Demikian perbedaan pendapat para ulama.
2. Kalimat salam
Salam
islam sebutulnya seuatu doa, karena itu orang yang mengucapkan salam kepada
kawannya berarti dia mendoakn kawannya supaya memperoleh apa yang disebutkan
dalam kandungan makna salamnya itu. Begitui juga orang yang memberi slam dan
membalas salam yang diterimanya itu, ia sebernya membalas doa kawannya dengan
doa pula. Maka memberi dan menjawab salam, berarti doa-mendoakan.
Adapun
kalimat salam islam, bebunyi sebgai berikut:
Minimal : “assalamu’alikum”(semoga
kesejahteraan diberikan kepadamu)
Lebih
baik dari itu :”assalmu’alaikum
Warahmatullah” (semoga kesejahteraan diberikan kepadamu, begitu juga rahmat
Allah)
Sempurna :”assalmu’alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh”.( semoga kesejahteraan diberikan kepadamu,begitu juga rahmat Allah
dan keberkatanNya)
Jawaban
Salamnya sebagai berikut:
Minimal :”wa’alaikumussalam”(semoga juga
kesejahteraan itu diberikan kepadamu)
Lebih
baik dari itu : “wa’alaikumussalam
Warahmatullah”
Sempurna :”wa’alaikumussalam
warahmatullahiwabarokatuh”.
3. Etika atau “Tata Tertib” Bersalam
Berdasarkan firman Allah:
#sÎ)ur LäêÍhãm 7p¨ÅstFÎ/ (#qyssù z`|¡ômr'Î/
!$pk÷]ÏB
÷rr& !$ydrâ 3
¨bÎ) ©!$# tb%x.
4n?tã Èe@ä. >äóÓx« $·7Å¡ym
ÇÑÏÈ
Artinya: apabila kamu diberi penghormatan dengan
sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik
dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya
Allah memperhitungankan segala sesuatu.[6]
Penghormatan
dalam Islam Ialah: dengan mengucapkan Assalamu'alaikum.
Kemudian
dilihat dari segi siapa yang seharusnya lebih dulu memberi salam, ketentuannya
seperti sabda Nabi sebagai berikut:
يسلّم الرّاكب على الماشى
والماشى على القاعدوالقليل على الكثير
“orang yang berkendaraan memberi
salam kepada yang jalan, orang yang jala kaki kepada yang duduk, dan rombongan
yang kecil kepada rombongan yang besar”. Muttafaqun ‘alaih
Dalam hadist lain yang di
riwayatkan oleh Imam Bukhari
والصّغيرعلى الكبير
“yang
kecil memberi salam kepada yang besar”
Tetapi
andaikata aturan tersebut tidak harus ditaati sepenuhnya, artinya boleh saja
kita memberikan salam kepada sesama muslim, dengan tidak mempersoalkan berkendaaraankah,
jalan kakilah, duduklah atau umur kita lebih muda atau lebih tuakah. Sebab
dalam hadist riwayat Abu Dawud, Nabi bersabda:
إنّ أوعى النّاس بالله من بدأهم بالسّلام
“sesungguhnya
manusia yang paling utama bagi Allah, ialah orang yang mendahului mereka
memberi salam”.
4. Bersalam dengan Non Muslim
Salam
kepada non muslim, terutama orang-orang yahudi dan nasrani, ada aturannya
sendiri, yang sedikit berbeda dengan salam “intern” yang berlaku antara sesama
muslim. Aturan salam kepada non muslim itu ialah:
a. Kita dilarang mendahului memberi salam kepada
orang yahudi dan nasrani.
Sabda Rasulullah SAW:
لاتبدءوااليهودولاالنّصارى بالسّلام
“janganlah kamu mendahului orang yahudi dan
nasrani dengan salam....”(riwayat Muslim).
b. Kalau kita mendapat salam dari mereka, maka
jawaban salam kiata ialah:”wa’alaikum”.
Nabi berkata:
إذاسلّم عليكم أهل الكتاب فقولوا:وعليكم
“jika orang-orang ahli kitab (yahudi dan
nasrani)memberi salam kepadamu, maka jawablah:”wa’alaikum” (riwayat bukhari
muslim)
c. Kalau kita memberi salam kepada mereka melalui
surat, maka kalimat salam kita adalah:”assalamu’ala
manittaba’alhuda”.(kesejahteraan semoga diberikan kepada siap yang mengikuti
petunjuk Tuhan). Salam yang demikian inilah yang seringkali dipakai rasulullah
dalam berkirim surat untuk masuk kepada islam kepada
Raja-raja/pembesar-pembesar non muslim.
d. Kalau kita menghadapi sebuah majelis campuran yang
terdiri dari muslim dan nonmuslim kita disunahkan memberi salam, yaitu slam
islam.
D. KEUTAMAAN – KEUTAMAAN SALAM ISLAM.
Salam
islam mempunyai keutamaan – keutamaan yang tidak sedikit, antara lain:
1. Salam islam diakui oleh nabi termasuk salah satu
diantara perbuatan yang paling baik dalam islam, disamping memberi makanan
fakir miskin.
2. Salam islam mendatangkan pahala yang banyak.
3. Salam islam, merupakan salah satu kunci masuk
surga, sebab tidak mungkin seseorang masuk surga kalau tidak beriman dan
selanjutnya tidak mungkin seseorang menjadi beriman kalau tidak saling
cinta-mencintai antara sesama orang beriman, sedangkan yang dapat menyebabkan
timbulnya cinta-mencintai adalah salam.
Dari
pemaparan hadist hadist diatas, dapat kita ambil ibrah bahwa etika dalam islam
sangat kaya akan namanya rhmat, seperti halnya Rahmatallil’alamin, islam
sangat kompleks dengan segala isi yang terkandung didalamnya, seperti ilmu
sains, tauhid, sajarah dan lain sebagainya. Salah satunya, ialah adab. Adab
dalam dalam islam sudah disetting sedemikian rupa olehNya dan dengan contoh
aplikatif yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adab bersalam.
Salam merupakan doa, Sebagaimana menyerukan salam adalah sunah hukumnya, dan
menjawabnya adalah wajib. Sebagai kaum muslim kita sepantasnya saling
menyerukan salam karena salam menrupakan doa untuk keselamatan orang lain dan
diri kita sendiri, dan dengan saling menyerukan salam akan terhindar dari sifat angkuh dan tidak
peduli terhadap orang lain. Banyak sekali keutamaan dari salam, pemateri
berpendapat manfaat salam dilihat dari kacamata agama: sudah dipaparkan dalam
materi diatas. Jauh dari itu, dilihat dari segi sosial, dengan saling
menyerukan salam otomatis semakin merekatkan silaturahmi antar manusia, dengan
terjalinnya silaturahmi akan berdampak pada semakin kokohnya persaudaraan,
kesatuan dalam bermasyarakat. Menghilangkan apatisme masyarakat dan lain lain.
Terakir dengan salam dan bernagai bentuk atribut islam yang lain, mari kita
kembangkan islam yang mempunyai toleransi tinggi dan menjunjung tinggi rasa
persaudaraan, sehingga islam akan terhindar dari image islam itu keras,
fanatik dan tidak bertoleransi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar