BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang Masalah
Dalam suatu pendidikan selalu terdapat hal-hal yang
bersifat positif maupun negatif. Sifat negatif dalam suatu pendidikan akan
membawa dampak buruk bagi pendidik maupun peserta didik, maka dari itu harus
terdapat suatu perubahan atau inovasi dari hal yang negatif dalam pendidikan
tersebut, agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang maksimal dan dapat
memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam pendidikan.
Tidak bisa diragukan lagi bahwa manusia tidak akan
terlepas dengan mengeksplorasi (menyelidiki) segala sumber daya yang
dimilikinya. Dengan cara mencurahkan segaladaya dan kemampuannya untuk selalu
berinofasi menemukan sesuatu yang baru yang dapat membantu hidupnya menjadi
lebih baik. Jika manusia tidak menggali segala kemampuannya maka ia akan
tertinggal oleh zaman yang semakin berkembang.
Dalam dunia pendidikan inovasi adalah hal yang mutlak
dilakukan karena tanpa inovasi dunia pendidikan akan tertinggal
yang kemudian berakibat pada kehidupan. Inovasi pendidikan juga membutuhkan sebuah
perencanaan, hal-hal yang mendukung terjadinya suatu inovasi pendidikan dan
tujuan dari inovasi pendidikan, agar dalam melaksanakan inovasi pendidikan
dapat terlaksana dengan baik dan memperoleh hasil yang maksimal.
2. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan inovasi
pendidikan?
2.
Bagaimana perencanaan dari inovasi
pendidikan?
3.
Apa
masalah-masalah
yang menuntut
diadakaninovasipendidikan?
4.
Apa
faktor-faktor
yang memengaruhi
inovasi
pendidikan?
5.
Apakah tujuan dari inovasi pendidikan?
3. Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud
inovasi pendidikan.
2.
Untuk mengetahui perencanaan dar
inovasi pendidikan.
3.
Untuk mengetahui karakteristik
perencanaan yang dapat memenuhi langkah-langkah dalam mewujudkan inovasi
pendidikan.
4.
Untuk mengetahui penyebab terjadinya
inovasi pendidikan.
5.
Untuk mengetahui tujuan dari inovasi
pendidikan.
4. Batasan Masalah
Dalam makalah ini, kami membatasi pembahasan hanya
mengenai inovasi pendidikan, baik perencanaan, masalah-masalah diadakannya
inovasi, faktor-faktor maupun tujuan dari inovasi pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian kami berharap pembahasan kami dapat terfokus pada tema
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian InovasiPendidikan
Ibrahim (1988) mengemukakan
bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi
untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi inovasi pendidikan adalah suatu ide,
barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi
seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa invensi atau diskoveri
yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan.
Maksud pengertian inovasi pendidikan di sini ialah suatu
perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada
sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan rangka
pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan.
Maksud kata ’’baru” dalam pengertian tersebut adalah apa
saja yang belum dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi
meskipun mungkin bukan merupakan hal yang baru lagi bagi orang lain. Sementara
itu maksud kata ”kualitatif” adalah bahwa inovasi tersebut memungkinkan adanya
reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan
semata-mata penambahan atau penjumlahan dari unsur-unsur komponen yang ada
sebelumnya.[1]
Dari
pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa inovasi pendidikan adalah suatu
cara untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan
baru yang terkait dengan pendidikan di Indonesia. Di samping itu perlu adanya
perencanaan atau sasaran yang akan dicapai serta menetapkan jalan dan sumber
yang di perlukan untuk mencapai tujuan yang efisien dan seefektif mungkin. Dalam
merencanakan tersebut perlu adanya kegiatan, yaitu merumuskan tujuan yang ingin
dicapai, memilih program untuk mencapai tujuan tersebut dan mengidentifikasi
atau menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan.
B. Perencanaan Pendidikan
1.
Model-model
perencanaanpendidikan
Pada bagian ini suatu pendidikan memerlukan perencanaan
inovasi pendidikan. Ada beberapa model perencanaan pendidikan, antara lain:
a.
Model
perencanaan komprehensif
Model ini
digunakan untuk menganalisis perubahan-perubahan dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan.
b.
Model
target setting
Model ini
diperlukan dalam upaya melaksanakan proyeksi antara memperkirakan tingkat
perkembangan dalam kurun waktu tertentu.
c.
Model
Costing (Pembiayaan) dan keefektifan biaya.
Model Ini
di gunkan untuk menganalisis proyek-proyek dalam kreteria efisien dan
efektifitas ekonomis. Dengan model ini dapat di ketahui proyek yang paling
flekibel dan memberikan suatu perbandingan yang paling banyak di antara
proyek-proyek yang menjadi alternatif penanggulangan masalah yang di hadapi.
d.
Model
PPBS
Model ini
untuk menetapkan tujuan, mengembangkan program-program untuk di capai menemukan besarnya biaya
dan alternatif dan mengunakan proses penganggaran yang merefleksikan kegitan
program jangka panjang.[2]
2.
KarakteristikPerencanaan
a.
Mempunyai
pandangan jangka pendek yang berlaku hanya sampai anggaran berikutnya
(Mengunakan sistem perencanaan tahunan).
b.
Fragmentalis,
yakni bagian-bagian di rencanakan sendiri-sendiri atau terpisah-pisah
c.
Tidak
terintregasi. dalam bahwa lembaga pendidikan itu di rencanakan tanpa
memperlihatkan kebutuhan dan keinginan masyharakat serta ekonomi pada umumnya
d.
Tidak
dinamis, model pendidikan yang statis ciri-cirinya tidak berubah dari tahun ke
tahun.[3]
3.
Perubahan yang dibutuhkan
Perubahan yang di
inginkandalamsistempenyelenggaraanpembelajaranmasyarakatmelaluistrategipendekatandanbentuk
program yang di gambarkanSbb :
a.
Dilaksanakandenganpendekatanpartisipatif,
dengancarainimasyarakatakanmerasamenjadimembuatkeputusandanpemilik program.
b.
Mengurangiper”standar”an program
yang bersifatkaku.
c.
Orientasi program
bergerakdariorientasiakademisteoritismengarahpadaorientasipasar.
d.
Penekanan program yang
cenderungkearahkuantitasharusbeegeserdanmementingkankualitas, bermakna,
fungsionalbagikehidupanwargabelajartanpamelupakanaspekkuantitas.
e.
Perencanaan program di mulaidaribawahbukandariatas,
dan
f.
Pelaksanaan program
harusterjadwaldanberada di tengah-tengahmasyarakat,
sehinggamasyarakatsetiapsaatdapatmelihat proses pembelajaran yang dilaksanakan,
danmengendalikanpenyelanggaraan program.
Perubahan yang digambarkandiatashanyaakandapat di
wujudkanapabilaparapengambilkeputusan, pengelola, pelaksanaan program
pendidikanmasyarakatmaumembukadiriuntukperubahan,
karenasetiapperubahanakanmenuntutkesediaandanpengorbanan.[4]
C. Masalah-masalah
yang Menuntut Diadakan Inovasi
Adapun masalah-masalah
yang menuntut diadakan inovasi pendidikan di Indonesia, yaitu :
1.
Perkembangan ilmu pengetahuan
menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan social, ekonomi,
politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang
dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan
kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan
tenaga-tenaga pembangunan yang terampil, kreatif, dan aktif sesuai dengan
tuntutan dan keinginan masyarakat.
2.
Laju eksplorasi (penyebaran) penduduk
yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang, dan fasilitas
pendidikan yang sangat tidak seimbang.
3.
Melonjaknya aspirasi masyarakat untuk
memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan di pihak lain kesempatan
sangat terbatas.
4.
Mutu pendidikan yang dirasakan makin
menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
5.
Belum mekarnya alat organisasi yang
efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk
mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan sekarang dan yang
akan datang.
D.
Faktor-faktor
yang MemengaruhiInovasiPendidikan
Di
sampingsebagaitanggapanterhadapmasalahpendidikandantuntutanzaman, inovasipendidikanjugamerupakanusahaaktifuntukmempersiapkandirimenghadapimasadatang
yang lebihmemberikanharapansesuaidengancita-cita yang diinginkan.Beberapafaktor
yang memengaruhiinovasipendidikanialah :
1.
VisiTerhadapPendidikan
Pendidikanmerupakanpersoalanasasibagimanusia.Manusiasebagaimakhluk
yang dapatdididikdanharusdididik agar tumbuhmenjadimanusiadewasadengan proses
pendidikan yang dialaminya. Sejakkelahirannya, manusiatelahmemilikipotensidasar
yang universal, berupa :
a.
Kemampuanuntukmembedakanantara yang
baikdan yang buruk(moral identity)
b.
Kemampuandankebebasanuntukmengembangkandirisendirisesuaidenganpembawaandancita-citanya(individualadentity)
c.
Kemampuanuntukberhubungandankerjasamadengan
orang lain (social identity)
d.
Adanyaciri-cirikhas yang
mampumembedakandirinyadengan orang lain (individual
differences)
2.
FaktorPertambahanPenduduk
Pertambahanpenduduk
yang cepatmerupakanfaktor yang
sangatmenentukandanberpengaruhbesarterhadappenyelenggaraanpendidikansehinggamenuntutadanyapembaruan-pembaruan
di bidangpendidikan.Pertambahanpendudukberarti pula pertambahanusiakerja.
Pendidikandalamkonteksinilebihdituntutkemampuannyamengembangkansistempendidikanketerampilan
yang relevandengankebutuhantenagakerja.
3.
PerkembanganIlmuPengetahuan
Kemajuanzamansepertisekaranginijustruditandaidenganmajunyaperkembanganilmupengetahuandanteknologi.Perkembanganilmupengetahuanberlangsungsecaraakumulatifdansemakincepatjalannya.
Tanggapan yang biasadilakukandalamkependidikanterhadapperkembanganilimupengetahuanialahdenganmemasukkanpenemuandanteoribarukedalamkurikulumsekolah.Hal
inimenyebabkanadanyakurikulum yang sangatpenuhdenganmasalah-masalah yang baru.
4.
TuntutanAdanya Proses Pendidikan
Yang Relevan
Salah
satutuntutandiadakannyainovasi di
dalampendidikanadalahadanyarelevansiantaraduniapendidikandengankebutuhanmasyarakatatauduniakerja.Permasalahanpendidikan
yang kinidihadapisangatbanyak.Adanya proses pendidikan yang relevan
(berhubungan)dengankebutuhandanmasalah yang
dihadapisangatdiperlukanmengingatakanketerbatasandanapendidikan. Hal itupentingkarena system
sekolahdengansegalakekurangannyaternyatameliputi hamper 80% biayapendidikandan
yang lain, sepertigedung, buku, alatpengajarandanfasilitas lain
dibebenkankepada orang tua.[5]
E. Tujuan Inovasi Pendidikan
Menurut Fuad Ihsan (2005), tujuan inovasi pendidikan
adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas, sarana
serta jumlah peserta didik sebanyak-banyaknya, dengan hasil pendidikan
sebesar-besarnya (menurut kriteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan
pembangunan), dengan menggunakan sumber, tenaga, uang, alat, waktu dalam jumlah
yang sekecil-kecilnya.Jika dikaji, arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia tahap demi
tahap, yaitu :
1.
Mengejar
ketinggalan-ketinggalan yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar
dengan kemajuan-kemajuan tersebut.
2.
Mengusahakan terselenggaranya
pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga negara. Misalnya daya
tampung usia sekolah
SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.
Di samping itu, akan diusahakan peningkatan mutu yang
dirasakan makin menurun dewasa ini. Dengan system penyampaian yang baru,
diharapkan peserta didik menjadi manusia yang aktif, kreatif, dan terampil
memecahkan masalahnya sendiri.Tujuan jangka panjang yang hendak dicapai adalah
terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya.
Langkah-Langkah
Mewujudkan Inovasi :
Melakukan
perubahan atau inovasi fungsi lembaga pendidikan masyarakat bukanlahpekerjaan
yang mudah, karena harus dipikirkan dan dipertimbangkan secara matang semua
aspek yang ada dalam organisasi. Kesalahan dalam melaksanakan perubahan akan
mengakibatkan kerugian yang sangat fatal, seperti waktu, tenaga, dana serta
dampak yang ditimbulkan yang mungkin mengakibatkan pendidikan masyarakat
menghentikan kegiatannya.
Langkah-langkahmelakukanperubahanatauinovasi,
antaralain :
a.
Memperhitungkankeadaansekitarlingkunganmasyarakatsasaran
program. Hal inidimaksudkanuntukmengetahuisejauhmanaperubahanlingkunganbaik
internal maupuneksternal.
b.
Memperhitungkansejauhmanaperubahantersebutdapatmembantumemecahkanmasalahpendidikan.
c.
Mengidentifikasifaktor-faktorpenyebabmasalahdalamorganisasi,
peluang, tantangan, kesempatan yang tepatuntukmendapatkanhasilperubahan yang
benar-benartepatdalammencapaitujuan yang ingindicapai.
d.
Menentukansuatustrategi yang
jelasdanrinciuntukmewujudkanperubahan.
e.
Melaksanakanlangkah-langkahtersebutsecarasistematis.
f.
Menilaihasilperubahan yang
telahdilaksanakan.[6]
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Inovasi pendidikan adalah hal yang mutlak dilakukan karena tanpa inovasi dunia
pendidikan akan tertinggal yang kemudian berakibat pada elemen-elemen kehidupan
yang lain seperti politik, ekonomi, sosial,dll.
Inovasi pendidikan
sebagai suatu perubahan pendidikan yang tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus
melibatkan semua unsur yang terkait di dalamnya, seperti inovator yang membuat
sebuah perencanaan atau sasaran yang akan
dicapai serta
menetapkan jalan dan sumber yang di perlukan untuk mencapai tujuan yang efisien
dan seefektif mungkin. Disampingitukeberhasilaninovasipendidikantidaksajaditentukanolehsatuatauduafaktorsaja,
tetapijugaberhubungandenganmasyarakatsertakelengkapanfasilitas.
Suatu inovasi
diadakan karena dituntut oleh perkembangan ilmu
pengetahuan yang menghasilkan
kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan social, ekonomi, politik,
pendidikan dan kebudayaan bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang dimiliki dan
dilaksanakan di Indonesia belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut. Inovasi bertujuan untuk Mengejar ketinggalan-ketinggalan
yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama
pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajar dengan kemajuan-kemajuan
tersebut.
2. Saran
Makalah
ini tentunya masih sangat jauh dari kata sempurna dan kami sangat mengharapkan
saran dan kritik guna membangun dan bisa memperbaiki makalah kami. Karena ada
pepatah yang mengatakan “semakin ilmu itu di gali maka semakin banyak yang
tidak kita ketahui”.
DAFTAR
RUJUKAN
Fattah, Nanang, Landasan Manajemen
Pendidikan, Bandung:
PT RemajaRosdakarya, 2011
Hasbullah, Dasar-dasarIlmuPendidikan,
Jakarta : PT RajaGrafindoPersada, 2008
Sa’ud,
UdinSyaefudindanAbinSyamsuddinMakmun, Perencanaan Pendidikan
Suatu pendekatan Komprehensif,Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2007
Sihombing, Umberto, PendidikanLuarSekolah, Jakarta : PD. Mahkota,1999
Wahyudin, Dinn, Guru
danInovasiPendidikan Di Indonesia, dalamhttp://alhusni70.wordpress.com/guru-dan-inovasi-pendidikan-di-indonesia/, diaksespadatanggal 22 september 2012, pukul 13.20
[1]Hasbullah, Dasar-dasarIlmuPendidikan, (Jakarta : PT RajaGrafindoPersada,
2008), 189.
[3]UdinSyaefudinSa’uddanAbinSyamsuddinMakmun,Perencanaan
Pendidikan Suatu pendekatan Komprehensif, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2007), 31.
[4]UdinSyaefudinSa’uddanAbinSyamsuddinMakmun,Perencanaan
Pendidikan Suatu pendekatan Komprehensif, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2007), 34.
[5]Hasbullah, Dasar-dasarIlmuPendidikan, (Jakarta : PT RajaGrafindoPersada,
2008), 193.
[6]Umberto Sihombing, PendidikanLuarSekolah, (Jakarta : PD.
Mahkota,1999), 87.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar